
Puding Karamel, Rasa Kenangan yang Menggoda dari Tokyo Hingga Jakarta
Puding Karamel di Jepang: Purin dan Kenangan Abadi
Di Jepang, sebuah negara dengan warisan kuliner nostalgia, puding karamel mereka dikenal dengan sebutan “purin.” Purin Jepang memiliki ciri khas yang membedakannya dari puding biasa. Selain itu, tekstur lembut dan kehadiran sirup karamel yang lezat menjadikan purin sebagai hidangan nostalgia puding karamel.
Namun, siapa sangka bahwa purin ini memiliki kemampuan menghadirkan kenangan yang mendalam dari masa lalu.
Shizuo Mori: Kakek Penyaji Purin di Tokyo
Di sudut Toranomon Tokyo, Shizuo Mori, seorang pria berusia 80 tahun, telah menjalani peran utama dalam menyajikan purin lezat selama lebih dari lima dekade. Setiap hari, pria bersemangat ini bangun pada jam 4 pagi untuk menyiapkan purin bergaya flan yang menjadi legenda di kafe nyamannya, Hecklen.
Mori, yang memulai usahanya pada tahun 1972, hanya membuat sekitar 50 porsi purin per hari. Namun, semua berubah ketika kafenya menjadi viral di media sosial. Antrean panjang dan pelanggan internasional yang mengantri sejak dini hari telah menjadi bagian dari kisah suksesnya.
Tidak hanya itu, purin karya Mori memiliki karakteristik unik. Purin ini lebih rendah tingkat manisnya dibandingkan flan biasa, dan teksturnya yang ringan memanjakan lidah tanpa mengenyangkan. Mori punya cerita kenangan pribadi dengan hidangan ini.
Puding Karamel di Jakarta: Kakek Solihin dan Hidden Gem di Pasar Santa
Di Jakarta, puding karamel viral juga menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia kuliner. Pemiliknya adalah seorang kakek berusia 75 tahun yang dikenal sebagai Pak Solihin. Terletak di Pasar Santa, Jakarta Selatan, tempat ini telah menjadi legenda yang sering muncul di berbagai media sosial.
Sama seperti kedai puding karamel viral di Jepang, pemilik kedai kopi di Pasar Santa ini adalah seorang kakek berumur 70-an yang memiliki dedikasi tinggi terhadap hidangan manis ini.
Berkat Antrean Panjang: Kisah Senior Coffee Stall
Antrean panjang adalah pemandangan yang biasa di depan Senior Coffee Stall, bahkan sebelum kedai buka. Aturan ketat mengharuskan setiap orang untuk memesan hanya satu porsi, dan menitipkan pesanan pun tidak diperbolehkan. Mungkin itulah sebabnya mengapa antrean menjadi panjang hingga keluar area basement.
Menu Kekinian di Senior Coffee Stall
Menu yang ditawarkan oleh Senior Coffee Stall sangat beragam. Mulai dari Cold Sandwich, Puding Karamel, Matcha Green Tea Mix, Kaya Toast, Iced Perfect Coffee, dan masih banyak lagi. Ternyata, sebagian besar menu-menu tersebut adalah menu harian yang dahulu sering disantap oleh Pak Solihin saat ia bekerja di sebuah perusahaan Amerika.
Puding Karamel yang Tak Tertandingi
Jika Anda pernah merasakan puding telur yang viral di Jepang, puding karamel di Senior Coffee juga tidak akan kalah menggoda. Puding ini memiliki tekstur yang lembut seperti tahu, dengan rasa telur yang dominan karena bahan utamanya adalah telur. Sirup karamel yang disiram di atasnya membuat rasa puding ini menjadi lebih seimbang dan memikat selera.
Rasa Kenangan dalam Setiap Gigitan
Puding karamel, baik di Tokyo maupun Jakarta, membawa kita dalam perjalanan rasa dan kenangan. Ini adalah bukti nyata bahwa hidangan manis ini tidak hanya sekadar makanan penutup, tetapi juga sarana untuk menghadirkan nostalgia dalam setiap gigitan. Dari sudut Toranomon Tokyo hingga basement Pasar Santa Jakarta, puding karamel mengajarkan kepada kita bahwa kenangan dan rasa bisa disatukan dalam sebuah piring.